Sebelum Bp/Ibu membangun maupun merenovasi rumah/properti, kami menyarankan beberapa hal sbb :
- Diskusikan dengan keluarga rencana kebutuhan ruangan, fungsi, estetika maupun hal-hal spesifik yang diinginkan dalam rumah yang akan dibangun. Hal ini agar proses pembangunan lebih efektif dan efisien dan menghindari adanya revisi proyek yang mengharuskan pembongkaran terhadap bangunan yang terlanjur jadi. Tentunya hal seperti ini akan membuang waktu dan biaya yang seharusnya tidak perlu. Seringkali revisi minor sekalipun dapat mempengaruhi pekerjaan secara keseluruhan misal terkait struktur bangunan yang harus kita perbaiki, tentunya hal ini sebisa mungkin dapat dihindari untuk menghemat anggaran Bp/Ibu serta efektifitas pelaksanaan proyek.
- Hitung kembali budget Bp/Ibu termasuk dana cadangan seandainya ada perubahan baik spesifikasi material maupun hal tak terduga lainnya yang dapat mempengaruhi nominal RAB/budget. Besarnya dana cadangan dapat bervariasi, namun umumnya 5% hingga 20% dari total budget awal. Meskipun klien telah menyetujui rencana anggaran (RAB) sejak awal namun hal semacam ini seringkali terjadi dan tidak bisa dihindari karena klien berubah pikiran saat proses pembangunan/renovasi sedang berjalan. Hal seperti ini wajar terjadi mengingat rumah adalah tempat yang kita impikan dan kita berusaha membuatnya sebagus dan senyaman mungkin. Misal pada saat awal klien menyetujui pemakain lantai keramik, namun bisa jadi klien tiba-tiba tertarik untuk menggantinya dengan lantai granit setelah berkunjung ke rumah teman. Kasus lain, klien awalnya hanya ingin membangun/renovasi kamar tidur dan dapur, namun pada perjalanannya pengin juga memperindah tampilan fasad depan.
- Pastikan proses pembangunan maupun renovasi telah memenuhi ketentuan yang berlaku, misal terkait Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) dsb. Terkait hal ini juga dapat di komunikasikan dengan kami.
- Konsultasikan dengan kami segala aspek yang Bp/Ibu inginkan secara detil sehingga kami bisa memberikan saran dan solusi yang akurat dan lengkap.
- Pelajari RAB dan detil teknis yang kami berikan, meskipun Bp/Ibu tidak terbiasa dengan hal-hal bersifat teknis, namun kami menyarankan agar sebisa mungkin RAB dan dokumen terkait dapat Bp/Ibu pahami mengingat proses pekerjaan proyek akan merujuk ke dokumen tsb. Kejadian yang kadang terjadi, klien tidak membaca dokumen sehingga asumsi detil pekerjaan tidak sesuai yang dibayangkan oleh klien baik menyangkut spesifikasi material, hasil bangunan jadi maupun asumsi biaya.
- Selama proses pelaksanaan proyek, usahakan Bp/Ibu ikut serta memonitor pelaksanaannya meski hanya berkala (misal seminggu sekali). Hal ini untuk lebih meyakinkan Bp/Ibu bahwa pelaksanaan telah sesuai harapan. Selain itu kunjungan berkala tsb juga berguna untuk mendiskusikan dengan kami adanya hal-hal maupun kendala yang mungkin muncul belakangan (tidak diprediksi dari awal). Misal dalam proses renovasi, di rencana dan anggaran awal klien meminta penggunaan kusen lama (tidak diganti) namun ternyata setelah dibongkar kusen kayu tsb baru terlihat telah keropos bagian dalamnya, tentunya hal semacam ini perlu didiskusikan dgn klien.
- Komunikasikan dengan kami segera jika ada masukan, perubahan, komplain maupun hal-hal yang dirasa perlu, sehingga dapat dicarikan solusi bersama-sama.
Demikian tips singkat dari kami, semoga dapat membantu Bp/Ibu yang ingin mewujudkan rumah idaman yang nyaman.